Beberapa hari yang lalu, kami sekeluarga berbincang-bincang dengan pengantin baru sebut saja "Kakak ipar perempuanku" di sana Ibuku bertanya dengan anak mantunya itu, "sejak kapan Mbak, melakukan puasa Daud"? dan dia pun mulai bercerita, semua berawal dari ketidaksengajaan saat melihat kebiasaan dari kedua orangtuanya dan adiknya *what?! dan bermaksud untuk melakukan "persaingan"
*Ups. . .
Ini persaingan dalam hal kebajikan kok :D
*Tenang-tenang
Bagaimana tidak, waktu itu dia merasa bingung dengan puasa apa yang akan dikerjakannya nanti, karena kedua orangtuanya sering berpuasa sunnah Senin-Kamis sedangkan adiknya yang pertama yang dahulu mondok di Kajen namun telah meninggal itu juga sering melakukan puasa sunnah Dala'il. .Sedangkan adiknya yang terakhir (karena memiliki dua adik) tidak diceritakan di sini :D telah menjadi pengajar dan dapat kuliah gratis dari Ponpes Gontor-Jatim :)
Dengan pertimbangan itu, akhirnya kakak ipar pun melakukan puasa yang lain dari mereka semua yaitu puasa sunnah Daud. Sesuai namanya, amalan puasa ini sering dikerjakan oleh nabi Daud. . cara pengerjaannya pun berselang seling hari, semisal hari ini puasa, besok tidak puasa, lusa puasa lagi dan begitu seterusnya dan jika puasanya bertepatan dengan hari Jumat pun tidak masalah, karena niatnya memang puasa Daud, berbeda jika kita puasa Senin-Kamis dan pada hari Jumat kita melakukan puasa, itu malah tidak diperkenankan :D
Dan saya di sini juga masih banyak belajar :) jadi harap maklum jika ilmu dan pemahamannya masih *cetek :D
Kami pun seperti mendapatkan siraman rohani, sampai-sampai aku sendiri mendengarnya jadi ingin *mbrebes mili :D bagaimana tidak? Sudah lama aku memiliki niatan itu sejak SMA tapi niat hanyalah niat, dan tak kunjung di kerjakan, malahan aku akhir-akhir ini *sebelum bertemu kakak ipar* sering meminta Ibuku untuk berpuasa Senin-Kamis lagi seperti dulu, tapi daripada menyuruh orang lain mari kita memulainya sendiri, iya semata-mata mendekatkan diri kepada Alloh, biar hati tenang, legowo dan terhindar dari hal-hal buruk di dunia ini dan di akhirat nanti, amiiiin :*)
*Bersyukur selalu bertemu orang-orang baik :)
Ngomong-ngomong orang-orang baik, ini juga pengalaman yang saya dapat dari keponakan saya yang sekarang juga masih mondok di Gontor, kira-kira seusia SMP mungkin ya :*) maklum tantenya lupa kisaran umurnya :D
Saat kami sekeluarga menjenguknya, sebelum berangkat umroh, orangtuanya bercerita tentang keinginnanya itu, semua berawal dari ketertarikannya bertemu dan berkumpul dengan orang-orang Timur-Tengah, dia suka berbicara dengan mereka maklum dia bisa berbahasa Inggris tak seperti aku :( Suatu saat, ketika dia tinggal di Malaysia mengikuti orangtuanya yang dapat beasiswa dari Unisula, dia berbicara dengan Ayahnya untuk meninggalkannya lebih lama lagi di Masjid, dia ingin i'tikaf lebih lama lagi, ntah apa yang dipikirkannya, yang akan dilakukannya dan doa apa saja yang dipanjatkannya?! Mungkin karena Ayahnya khawatir karena usianya saat itu masih kecil, beliaupun melihatnya dari jauh. Ternyata dia berbincang-bincang dengan orang-orang Timur-Tengah. Beberapa lama mereka berbincang-bincang akhirnya diapun pulang sambil bercerita dengan orangtuanya. Bahwa dia memiliki ketertarikan dengan siapapun termasuk orang-orang yang memiliki wajah dan postur Timur-Tengah itu. Karena penasaran orang tuanya pun bertanya kenapa demikian? Dengan polosnya diapun menjawab "bukankah kita hidup di dunia itu untuk saling mengenal dan bersilaturahmi"?
Wah, anak sekecil itu bisa berbicara hal yang sangat luar biasa, mungkin kelak setelah dewasa nanti, dia akan menjadi Ulama ya :D Insya Alloh. . .
Mungkin di blog ini, aku sering bercerita tentang orang-orang terdekat, ntah itu aku sendiri yang sedang galau, labil, ntah itu fase kehidupanku yang penuh drama ha ha ha. Namun semua itu aku tulis dan ceritakan di sini semata-mata bukan bermaksud riya, namun ini akan menjadi kenang-kenang semasa hidupku :D . Karena kita tidak pernah tahu sampai kapan kita bisa mengingat banyak hal yang kita lalui dalam perjalanan hidup ini, mungkin dengan menulis dari hal sepele, tak penting itu akan menjadi kenangan tersendiri suatu saat nanti. Dari sana, aku bisa mengambil banyak pelajaran, seperti jangan sampai memilih-milih teman, dari strata apapun itu, jangan memandang dari warna kulit, bentuk rambut, karena perbedaan itu indah jika kita bisa berbaur dengan mau mengenal dan bersilaturahmi dengan mereka kita pasti akan tahu dalamnya hati dan ketulusan mereka. Tuhan mempertemukan kita dengan apapun dan siapa pun itu pasti ada maksudnya kok, karena Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita. Selalu memperbaiki diri dari masa lalu yang mungkin kurang baik dan harus mampu menyaring semua hal yang tidak baik itu menjadi pelajaran dan perbaikan diri dalam kehidupan kita nanti :)
*Spirit
*Honestly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar