1. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Ar-Rahman,
Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhai nikmat yang dikaruniakan
padanya.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/187).
2. Imam Ja’far Ash-shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca
surat Ar-Rahman, dan ketika membaca kalimat ‘Fabiayyi âlâi Rabbikumâ
tukadzdzibân’, ia mengucapkan: Lâ bisyay-in min âlâika Rabbî akdzibu
(tidak ada satu pun nikmat-Mu, duhai Tuhanku, yang aku dustakan), jika
saat membacanya itu pada malam hari kemudian ia mati, maka matinya
seperti matinya orang yang syahid; jika membacanya di siang hari
kemudian mati, maka matinya seperti matinya orang yang syahid.”
(Tsawabul A’mal, hlm 117).
3. Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jangan tinggalkan membaca
surat Ar-Rahman, bangunlah malam bersamanya, surat ini tidak
menentramkan hati orang-orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhannya
bersamanya pada hari kiamat, wujudnya seperti wujud manusia yang paling
indah, dan baunya paling harum. Pada hari kiamat tidak ada seorangpun
yang berdiri di hadapan Allah yang lebih dekat dengan-Nya daripadanya.
Pada saat itu Allah berfirman padanya: Siapakah orang yang sering
bangun malam bersamamu saat di dunia dan tekun membacamu. Ia menjawab:
Ya Rabbi, fulan bin fulan, lalu wajah mereka menjadi putih, dan ia
berkata kepada mereka: Berilah syafaat orang-orang yang mencintai
kalian, kemudian mereka memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak
ada seorang pun yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima
syafaat mereka. Lalu ia berkata kepada mereka: Masuklah kalian ke surga,
dan tinggallah di dalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.” (Tsawabul
A’mal, hlm 117).
#Sumber: http://limmulyono.com/763/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar