Waka-waka Piala Dunia 2010 Hehe..
Setahuku aku gak pernah suka pada permainan sepak bola, bagaimana mungkin aku menyukai permainan kekanak-kanakan ini, satu bola dikejar –kejar oleh banyak orang, terus dengan susah payah berusaha memasukkan bola tersebut kedalam gawang. Kasihan banget seh mereka semua, coba kalau Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo dan Klose mau maen kerumahku, akan ku belikan masing-masing tiga buah bola, biar bola yang pertama dielus-elus, yang kedua krakoti, yang ketiga baru ditendang-tendang sampai puas, sekalian gawangnya tak kasih satu orang satu, biar bisa nge golin sampai 3000 gol hingga mereka semua gembira. Namun pastinya mereka tak akan setuju; karena dengan hal-hal yang bersifat kekanak-kanakan itulah manusia dapat menikmati hidupnya.
Begitu juga dengan sahabat kiri-kananku, hampir sebulan ini topik pembicaraannya terfokus pada perhelatan piala dunia. Mereka pilih tim jagoannya, kemudian taruhan ditiap pertandingan. Katanya sih biar tambah gayeng, dan setahuku gak banyak taruhan mereka, paling nraktir makan atau sebungkus rokok, maklumlah mereka penjudi kelas teri. Akhirnya aku pun tak luput dari bujuk rayu mereka, untuk memilih satu tim yang digadang menjadi juara piala dunia kali ini. karena keterbatasan wacana tentang bola, aku meminta rekomendasi kakakku yang juga penggemar bola, kemudian ia membalas sms dan bilang untuk PD ini jagoin tim Spanyol, padahal yang kuingat dia sejak dulu penggemar tim Belanda, karena aku ingat banyak pernak-pernik tim Belanda dikamarnya, aku ingat poster Nistelroy, dan yang belum lama dia beli Arjen Roben dan kaos bertuliskan Van Persie… (ah gak penting amat).
Memang beruntung banget diriku untuk tidak terpelosok untuk jagoin tim rekomendasi kakakku, lha permasalahannya, tim tadi (Spanyol red.) sudah dipilih oleh salah satu teman, dan artinya sudah tidak bisa dipilih lagi. Yaudah jadinya bebas deh. Ketika disaranin untuk milih tim yang lain, dengan mudahnya kupilih tim Indonesia, namun sayang… kata temenku “maap put, Indonesia belum masuk piala dunia”. Haha, untung temenku tahu kalau aku gak suka sepak bola.
Wangsit, Wasit ikutan bermain?
Tiga hari setelah itu, empat hari sebelum piala dunia dimulai, kakakku kasih kabar lagi, katanya ia baru dapat semacam wangsit dari mimpi, katanya Raksasa akan takluk oleh Uruguay. Selanjutnya ia menjagokan di group A, Uruguay sebagai calon juara, walaupun katanya lagi ia tak yakin pada kualitas tim Uruguay. Dia bilang lagi, untuk tidak cerita dulu pada siapapun, karena mimpi tersebut tidak berdasar pada rasionalitas. Aku pun menuruti saja kata2nya.
Akhirnya akupun ikut-ikutan jadi suka bola, ikutan bergadang dengan teman kos, termasuk memperhatikan keabsahan mimpi dari kakakku yang mulai berbau menyan…xixixixi. Lihat dua kali pertandingan tim Uruguay, lumayan moncer juga mimpi dari ini anak.., Dalam pikiranku, kenapa gak kupasangi taruhan saja. Kutahan hingga pertandingan ketiga, ee… tambah meyakinkan,Uruguay berhasil menjuarai group A beneran. Per 16 besar kusabarkan diri ini untuk tidak ikutan terjerumus dalam kelas teri, bukan artinya aku pengen kategori kelas kakap, atau paus. Bukan itu, tetapi setelah melihat drama Uruguay versus Ghana, kuputuskan untuk meng amini mimpi kakakku dengan taruhan beberapa rupiah, tanpa sepengetahuannya. Siapa tahu kakakku emang reinkarnasi dari Ki Ronggowarsito wakakaka.. sampai dimulainya pertandingan versus Belanda, diriku masih optimis, lima belas menit pertama pertandingan masih imbang, sampai akhirnya seorang pemain belanda kebanggaan Yogya, sayur Bronkos membuka kebuntuan dengan gol yang indah, aku masih tenang-tenang dan tetap optimis, akhirnya tak lama menjelang Forlan idola baruku, membalas dengan goal yang tak kalah indah.
Babak kedua detak jantungku lebih berdebar, tim Belanda ternyata kuat sekali yah ^^, akhirnya xixixi rupiahku melayang. Aku protes kepada kakaku, karena jagoannya mlempem.
Katanya “ Wong dari awal aku saja sangsi dengan mimpiku, kok kamunya malah percaya”.
“ Asem, benar juga yah”, Dia yang pembohong atau aku yang bodo yah????..
Nasib..nasibb…
Trus kemarin, sebelum kutulis catatan ini, kutanya lagi padanya;
“ka, kira-kira siapa pemenang final besok?”
Dengan cengesan dia mengatakan; “pemenangnya adalah tim yang memasukkan bola lebih banyak ke gawang lawan. Sedang yang kalah adalah tim yang kemasukan bola lebih banyak… hehehe.”
“Maksud adek, juara piala dunia kali ini, antara Belanda dan Spanyol?”
“Nanti kamu jadikan pasangi taruhan kan?”
“engga koq, janji deh.. Putri gak pasang taruhan lagi”
Begini dengarkan ya; “Kalau prediksi kakak, yang menjadi juara kali ini adalah negara yang mempunyai ketinggian tanah lebih rendah, dan pemain yang dipasang sebagai line-up banyak bermain di dataran rendah.
Dan itupun masih mempunyai syarat satu lagi, yaitu jika wasit yang memimpin tinggi badannya sejajar atau lebih rendah dari rata-rata pemain yang ikut masuk difinal tersebut… :P wkwkwkwk…”.
“ah, kaka itu susah kalau ditanyain, kebiasaan dech!”.
Pasti pinginnya agar aku mau belajar geografis, lalu pelajaran dari klu tinggi badan seorang wasit apa yah??
Samitalona, jogja 10-juli-2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar